Uji
ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata
antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan,
rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.
Contoh kasus:
Seorang
mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan
nilai ujian antara kelas A dan kelas B pada fakultas Psikologi suatu
universitas. Penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 20 responden
yang diambil dari kelas A dan kelas B. Dalam uji ini jumlah kelompok
responden yang diambil tidak harus sama, misalnya kelas A sebanyak 8
orang dan kelas B sebanyak 12 orang. Data-data yang didapat sebagai
berikut:
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
No
|
Nilai Ujian
|
Kelas
|
1
|
32
|
Kelas A
|
2
|
35
|
Kelas A
|
3
|
41
|
Kelas A
|
4
|
39
|
Kelas A
|
5
|
45
|
Kelas A
|
6
|
43
|
Kelas A
|
7
|
42
|
Kelas A
|
8
|
47
|
Kelas A
|
9
|
42
|
Kelas A
|
10
|
37
|
Kelas A
|
11
|
35
|
Kelas B
|
12
|
36
|
Kelas B
|
13
|
30
|
Kelas B
|
14
|
28
|
Kelas B
|
15
|
26
|
Kelas B
|
16
|
27
|
Kelas B
|
17
|
32
|
Kelas B
|
18
|
35
|
Kelas B
|
19
|
38
|
Kelas B
|
20
|
41
|
Kelas B
|
Langkah-langkah pada program SPSS
Ø Masuk program SPSS
Ø Klik variable view pada SPSS data editor
Ø Pada kolom Name ketik nilaiujn, dan kolom Name pada baris kedua ketik kelas.
Ø Pada kolom Decimals, ubah nilai menjadi 0 untuk semua variabel.
Ø Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Nilai Ujian, untuk kolom pada baris kedua ketik Kelas.
Ø Pada
kolom Values, untuk kolom pada baris pertama biarkan kosong (None).
Untuk kolom pada baris kedua klik pada kotak kecil, pada value ketik 1,
pada Value Label ketik kelas A, lalu klik Add. Langkah selanjutnya pada
Value ketik 2, pada Value Label ketik kelas B, lalu klik Add. Kemudian
klik OK.
Ø Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
Ø Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel nilaiujn dan kelas.
Ø Ketikkan
data sesuai dengan variabelnya (pada variabel kelas ketik dengan angka 1
dan 2 (1 menunjukkan kelas A dan 2 menunjukkan kelas B)
Ø Klik Analyze - Compare Means - Independent Sample T Test
Ø Klik
variabel Nilai Ujian dan masukkan ke kotak Test Variable, kemudian klik
variabel Kelas dan masukkan ke kotak Grouping Variable, kemudia klik
Define Groups, pada Group 1 ketik 1 dan pada Group 2 ketik 2, lalu klik
Continue.
Ø Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel. Hasil Independent Sample T Test
Keterangan:
Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada
output independen sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot,
kemudian klik Transpose Rows and Columns)
Sebelum dilakukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
Langkah-langkah uji F sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Kedua varian adalah sama (varian kelompok kelas A dan kelas B adalah sama)
Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian kelompok kelas A dan kelas B adalah berbeda).
2. Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi)
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
3. Membandingkan probabilitas / signifikansi
Nilai P value (0,613 > 0,05) maka Ho diterima.
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas (signifikansi) dengan equal variance assumed
(diasumsikan kedua varian sama) adalah 0,603 lebih besar dari 0,05 maka
Ho diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian
kelompok kelas A dan kelas B adalah sama). Dengan ini penggunaan uji t menggunakan equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama).
Pengujian independen sample t test
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B
Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Tingkat
signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar
sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar
yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung (equal variance assumed) adalah 3,490
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 20-2 =
18. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh
untuk t tabel sebesar 2,101 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di
Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan P value (0,003 < 0,05) maka Ho ditolak.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (3,490 > 2,101) dan P value
(0,003 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada perbedaan antara
rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata nilai ujian kelas B. Pada
tabel Group Statistics terlihat rata-rata (mean) untuk kelas A
adalah 40,30 dan untuk kelas B adalah 32,80, artinya bahwa rata-rata
nilai ujian kelas A lebih tinggi daripada rata-rata nilai ujian kelas B.
Nilai
t hitung positif, berarti rata-rata group1 (kelas A) lebih tinggi
daripada group2 (kelas B) dan sebaliknya jika t hitung negatif berarti
rata-rata group1 (kelas A) lebih rendah dari pada rata-rata group2
(kelas B)
Perbedaan rata-rata (mean diference) sebesar 7,50 (40,30-32,80), dan perbedaan berkisar antara 2,98 sampai 12,02 (lihat pada lower dan upper).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar