Selasa, 25 Juni 2013

UJI KUISIONER

Uji Kuisioner
Sebuah penelitian yang bersifat kualitatif misalnya survey, selalu menggunakan instrumen berupa angket atau kuesioner. Kuesiner yang digunakan tidaklah sembarangan, harus baik dan relevan. Oleh karena itu, kuesioner yang baik dan relevan harus memenuhi dua buah persyaratan, yaitu :

1.  Valid
    Diuji dengan menggunakan uji validitas
2. Reliabel
    Diuji dengan menggunakan uji reliabilitas


1. Uji Validitas

Sebuah kuesioner yang digunakan dalam penelitian harus valid. Arti valid disini yaitu mampu menunjukkan samapi sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (mampu menjadi alat ukur objek penelitian). Misalnya, meteran yang digunakan sebagai alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat.

Pada uji validitas ini, digunakan korelasi Product Moment Pearson (metode interkorelasi). Cara pengukurannya yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan pada kuesioner dengan skor total kuesioner. Jika nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari 0,3, maka item pertanyaan tersebut dianggap valid. 

2. Uji Reliabilitas

Selain sebuah kuesioner harus valid, kueioner juga harus reriabel. Arti dari reliabel di sini adalah ajeg atau mempunyai presisi yang tinggi. Yaitu dimana suatu alat ukur mampu menunjukkan sampai sejauh mana alat ukur tersebut dapat dipercaya atau diandalkan. Misalnya, meteran akan valid jika digunakan untuk mengukur panjang, tetapi tidak reliabel jika meteran tersebut terbuat dari karet karena karet sifatnya elastis sehingga panjangnya bisa berubah-ubah. Salah satu ukuran reliabilitas yang paling sering digunakan adalah koefisien Alpha Cronbach. Cara pengukurannya adalah seluruh item pertanyaan yang telah valid dimasukkan dan diukur koefisien Alpha Cronbachnya. Jika nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,6, maka kuesioner tersebut telah reliabel.

Tidak ada komentar: